fatah

fatah

Selasa, 22 Maret 2011

SEJARAH BANGSA INDONESIA

SEJARAH BANGSA INDONESIA

Sejak negara – negara Eropa mulai mencari rempah – rempah ke daerah timur karena dikuasainy bandar mereka di Konstantinopel oleh bangsa Turki, maka Indonesia pun menjadi lahan untuk mereka kuasai karena melimpahnya rempah – rempah di Eropa. Dari abad ke-16, Belanda, Britania Raya, Portugis, dan Spanyol berusaha bersaing di Indonesia untuk menjadi penguasa, namun sejak abad ke-17 Belanda menjadi yang terkuat dan terus menjajah bangsa ini sampai 1942 setelah kalah mutlak dari Jepang. Selama 3.5 tahun kemudian Jepang menggantikan peran Belanda di Indonesia. Dengan embel – embel “Pan Asia” Jepang berhasil merayu rakyat Indonesia untuk mau lebih bekerjasama dengan pemerintah Jepang. Sampai akhirnya Sukarno dan Moh. Hatta memproklamirkan kemerdekaan R.I pada tahun 1945.
Selama masa penjajah Belanda, berjuangan melawan mereka dilakukan secara fisik, melalui perang di medan pertempuran. Dengan strategi dan peralatan militer yang kurang memadai serta minimnya koordinasi secara nasional dan terlalu terpaku pada ketokohan, perjuangan dengan metode ini sering tidak berkutik melawan imperialis Belanda. Ratusan tokoh nasional gugur selama proses perjuangan membebaskan bangsa ini. Mulai dari Cut Nyak Dien dan Tengku Cik Di Tiro di Aceh, Sisingamangaraja di Sumatra, Pangeran Diponegoro di Jawa, sampai Pierre Tandean di Sulawesi Utara serta jutaan pahlawan lainnya. Semua telah berusaha sekuat mungkin untuk kemerdekaan bangsa namun pengorbanan dengan nyawa mereka pun belum membawa keberhasilan.
Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima di Jepang, oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang di seluruh dunia. Sehari kemudian BPUPKI berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada  tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.

            Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Sementara itu di Indonesia, pada tanggal 10 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang. Syahrir memberitahu penyair Chairil Anwar tentang dijatuhkannya bom atom di Nagasaki dan bahwa Jepang telah menerima ultimatum dari Sekutu untuk menyerah. Syahrir mengetahui hal itu melalui siaran radio luar negeri, yang ketika itu terlarang. Berita ini kemudian tersebar di lingkungan para pemuda terutama para pendukung Syahrir.


            Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI.[1] Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus.

            Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Hatta menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat.
Sementara itu Syahrir menyiapkan pengikutnya yang bakal berdemonstrasi dan bahkan mungkin harus siap menghadapi bala tentara Jepang dalam hal mereka akan menggunakan kekerasan. Syahrir telah menyusun teks proklamasi dan telah dikirimkan ke seluruh Jawa untuk dicetak dan dibagi-bagikan.

            Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sementara itu Syahrir menganggap PPKI adalah badan buatan Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan 'hadiah' dari Jepang.
Dengan kepemimpinan Dr. Wahidin Sudirohusodo, sejak tahun 1908 Budi Utomo menjadi awal bagi perjuangan pemuda intelek Indonesia dengan metode baru, bukan medan peran namun meja diplomasi. Sejak saat itu, perjuangan kemerdekaan dengan Belanda dan Jepang terkoordinasi karena pemikiran cemerlang kaum cendikiawan yang sudah paham akan pentingnya koordinasi dalam pencapaian kemerdekaan nasional. Tokoh – tokoh besar nasional seperti duo proklamator kita, Bung Karno dan Bung Hatta, Sutan Syahrir, M. Yamin, Soepomo, serta H. Agus Salim juga lahir dari masa perjuangan diplomasi. BPUPKI dan PPPKI merupakan bukti keberhasilan mereka dalam melakukan diplomasi dengan pemerintah Jepang. Puncak dari periode ini adalah hari Jum’at 17 Agustus 1945 jam 10.00 pagi saat Ir. Sukarno didampingi Moh. Hatta mendeklarasikan kemerdekaan kita.
Merasa tidak terima dengan pendeklarasian Indonesia, pemerintah Belanda mengirimkan kembali pasukan untuk mengambil alih komando Jepang di Indonesia, namun rakyat yang pastinya tidak menginginkan hal itu berjuang mati – matian selama 5 tahun untuk menjaga kemerdekaan bangsa. Berbagai pertempuran di kota – kota besar di Indonesia pun tidak bisa dihindari, dr Karyadi menjadi simbol bagi pertempuran lima hari di Semarang serta Bung Tomo dengan strategi “Bandung Lautan Api”nya mampu menggetarkan bangsa penjajah.

Sebagai klimaks dari perjuangan ini adalah tercapainya kesepakatan dalam Konferensi Meja Bundari di Den Haag, Belanda, yang menyatakn pengakuan kerajaan Belanda atas kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 27 Desember 1949 Kabinet pemerintah sementara dilantik dengan komposisi duo-proklamator sebagai presiden dan perdana mentri.
Dengan sistem politik negara yang sangat tidak stabil, pemerintah kita sering mengalami pergantian perdana menteri, tidak ada perdana menteri yang mampu bertahan lama karena adanya intervensi dari lawan politik. Akan tetapi, dukungan rakyat pada Bung Karno tetap sangat tinggi, sampai akhirnya mereka mengangkat beliau menjadi presiden seumur hidup yang kemudian membawa Indonesia pada demokrasi terpimpin di bawah beliau. Inilah saat dimana kita sangat dekat dengan komunisme karena paham Nasakom bung Karno. Selain mulai dijauhi negara – negara demokratis, poros Jakarta – Pyeong Yang – Beijing pun semangit menguat  yang akhirnya membawa PKI menjadi partai no-2 terbesar di negara ini pada pemilihan umum.  Indonesia semakin dekat pada komunis. Sampai akhirnya terjadi kasus “30 september 1965” dimana jenderal – jenderal TNI diculik dan dibunuh oleh para PKI dalam upaya mereka untuk mengkudeta bangsa ini.
Dengan adanya ancaman dari PKI yang semakin menguat, akhirnya hampir setahun darl kejadian penculikan jenderal – jenderal oleh PKI, pada 11 Maret 1966 Presiden Sukarno memberikan surat perintah pada Let.Jend. Suharto untuk mengambil alih segala tindakan yang dianggap perlu untuk mempertahankan kedaulatan bangsa. Surat ini pun terkenal sebagai supersemar. Inilah awal dari 32 tahun pemerintahan Suharto di negeri ini.
Di masa pemerintahan Presiden Suharto yang disegani oleh pemimpin lain di dunia, Indonesia mampu meraih banyak kemajuan. Salah satunya adalah prestasi swasembada pangan pada tahun 1994. Dengan GOLKAR-nya, Suharto mampu melanggengkan kekuasaannya di pemerintahan. Ditambah lagi kemampuannya untuk mengambil hati rakyat membuatnya semakin susah digoyahkan dari pemerintahan. Sayang sekali, pemerintahan gemilang Suharto harus diakhiri dengan kisah tragis korupsi dari kerabatnya. Akhirnya demonstrasi dari rakyat dan mahasiswa pada tahun 1998 mampu menurunkan pak Harto yang kemudian dilanjutkan oleh pak Habibie yang hanya setahun lebih sedikit sebelum beliau digantikan oleh presiden terpilih GusDur yang sangat kontroversial. Tak berhasil melakukan program – program untuk mensejahterakan rakyat, maka GusDur pun lengser di tengah jalan yang kemudian digantikan putri proklamator, Megawati Sukarno putri

Rabu, 09 Maret 2011

STACK

STACK
STACK ( tumpukan ) merupakan struktur data yang seolah – oleh terlihat seperti data yang terusun secara tumpuk dimana ada data yang terletak diatas data yang lainnya . Jika dikaitkan dengan struktur data, Stack berarti sekumpulan data yang organisasi atau strukturnya bersifat tumpukan atau menyerupai tumpukan.
Di dalam pengembangannya, stack dapat dikelompokkan menjadi dua bagian. Dua bagian tersebut yaitu Single Stack dan Double Stack.

Single Stack
Single Stack atau Stack Tunggal adalah stack yang hanya terdiri dari satu koleksi. Bila stack ini direpresentasikan dengan array, maka pengisian dan penghapusan harus dilakukan bertahap dari indeks TOP-nya.
Di dalam proses single stack terdapat tiga macam proses utama, yaitu :
-          Inisialisasi
-          PUSH (Insert, Masuk, Simpan, Tulis)
-          POP (Delete, Keluar, Ambil, Baca, Hapus)

Double Stack
Double Stack atau Stack Ganda adalah stack yang hanya terdiri dari dua single stack. Bila stack ini direpresentasikan dengan array, maka pengisian dan penghapusan harus melalui salah satu arah.
Di dalam proses double stack terdapat lima macam proses utama, yaitu :
-          Inisialisasi
-          PUSH1 (Proses Push untuk Single Stack pertama)
-          POP1 (Proses Pop untuk Single Stack pertama)
-          PUSH2 (Proses Push untuk Single Stack kedua)
-          POP2 (Proses Pop untuk Single Stack kedua)

INISIALISASI
Proses inisialisasi merupakan proses awal yang dilakukan untuk menyimpan indeks penunjuk stack. Roses ini dilakukan dengan intruksi : 
          PUSH
Proses push adalah proses memasukkan data baru ke stack indeks selanjutnya. Algoritma dasar proses PUSH adalah :
POP
Proses pop adalah proses mengeluarkan  / mengambil data dari stack dengan indeks yang disimpan pada variable top. Algoritma dasar proses POP adalah :